Olahraga lari sudah mewabah dimana-mana. Tetapi masih banyak yang tidak tahu jika olahraga ini bisa berpengaruh terhadap penis dan kualitas sperma. Bagaimana pemaparannya? Ikuti saja tulisan singkat ini.
Olahraga lari secara langsung memberikan dampak yang baik bagi stamina dan fitalitas. Tak bisa dipungkiri, banyak yang merasakan manfaat olahraga lari setelah saling memuaskan pasangannya. Tetapi, ada beberapa kondisi yang justru bisa menyakiti testis dan sperma saat Anda berlari. Ada beberapa hal yang berhubungan dengan organ intim pria ketika berolahraga lari yang sebaiknya Anda ketahui.
1. Testis Terasa Nyeri
Berdasarkan penelitian, kira-kira satu dari tujuh orang penggemar lari pernah mengalami nyeri testis akibat varikokel. Varikokel adalah pembengkakan pembuluh darah di vena dalam skrotum. Varikokel ini bersifat genetik. Berlari bisa membuat penderita varikokel semakin kesakitan, karena aliran darah bisa berbalik dan membuat kondisi tambah memburuk. Menggunakan celana olahraga dengan liner khusus yang bisa mencegah testis berdesakan, dapat membantu meringankan kondisi varikokel.
2. Testis Tertekan
Pemakaian celana lari yang terlalu ketat seperti legging atau bahan compression lainnya bisa membatasi aliran darah ke pangkal paha. Efeknya testis pelari terasa sakit seperti tertekan. Jika mengalami gejala seperti ini, terutama yang berlari jarak jauh, sebaiknya berhenti dan kalau bisa ganti celana yang tidak terlalu ketat. Kejadian ini tidak memengaruhi tingkat atau kualitas kesuburan sperma.
3. Meningkatkan Kualitas Ereksi
Jika Anda berolahraga lari secara teratur, beberapa kali dalam seminggu atau lebih maka otomatis aliran darah menjadi lancar. Dan kesehatan jantung akan lebih bagus. Salah satu tugas jantung adalah memompa aliran darah ke penis saat kita terangsang. Jika kondisi jantung kita kuat, maka semakin lancar aliran darah dan semakin bagus juga kualitas ereksinya.
4. Meningkatkan Kualitas Sperma
Aktifitas fisik seperti olahraga lari secara otomatis akan meningkatkan kualitas kesuburan pria. Salah satu studi dalam British Journal of Sports Medicine menemukan bahwa pria yang rutin berlari sebanyak 5 jam atau lebih seminggu, memiliki konsentrasi sperma 73% lebih tinggi dibandingkan dengan pria yang hobinya bermalas-malasan. Hal ini bisa terjadi karena olahraga teratur akan meningkatkan produksi testosteron. Testoteron adalah hormon yang menentukan jumlah dan konsentrasi sperma.
5. Menurunkan Kadar Testoteron
Meskipun olahraga lari bisa memperbaiki kualitas sperma, tetapi penelitian dari University of Connecticut mengatakan, pria yang berlari sepanjang 107 Km atau lebih perminggu, akan mengalami penurunan kadar testoteron sebanyak 28 persen. Jika kadar testoteron turun, otomatis produksi sperma juga turun.